Sabtu, 26 Februari 2011

organisasi sosial kemasyarakatan

Tugas : organisasi dan metode
Ilmiah Populer
Nama : dian chaerunisah
Kelas: 1DB 20
NPM : 31110954

BAB I
PENDAHULUAN


A.Latar Belakang
Manusia pada dasarnya dilahirkan seorang diri, namun dalam kehidupannya harus berkelompok dan bermasyarakatA.LATAR BELAKANGManusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun dalam kehidupannya harus berkelompok atau bermasyarakat. Manusia tidak dapat berdiri sendiri namun tergantung pada orang lain. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Dalam hubungannya dengan manusia lain manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan orang lain, karena manusia mempunyai naluri untuk selalu hidup dengan orang lain (gregariausness).Manusia menurut kodratnya itu dilahirkan untuk menjadi bagian dari suatu kebulatan masyarakat. Dengan demikian manusia itu merupakan bagian dari suatu organisi sosial. Perhatikanlah kehidupan sehari-hari. Hampir semua kegiatan manusia dilakukan dalam kaitannya dengan orang lain dan daam kehidupan bersama dengan manusia lainnya.
Landasan dari adanya hasrat untuk selalu berada dalam kesatuan dengan orang lain adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan yang mendasar dan kebutuhan sosial maupun kebutuhan intergratif. Oleh karena manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam, dan cara-cara yang dipergunakan untuk ia menentukan bentuk kehidupan sosial tertentu di tempat ia hidup dengan sebaik-baiknya. Organisasi sosial manusia mewujudkan diri dalam bentuk kelompok sosial. Di dalam hubungannya antara manusia dengan manusia lain, agaknya yang paling penting adalah reaksi yang timbul akibat hubungan-hubungan timbal balik antara sesama manusia. Reaksi tersebut menyebabkan tindakan seseorang menjadi bertambah luas.
Manusia sejak dilahirkan sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu; 1) Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya yaitu masyarakat dan 2) Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Untuk dapat menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut di atas, manusia menggunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya. Organisasi sosial atau
social organization di dalam kehidupan manusia ini, merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyangkut kaitan timbal balik yang saling pengaruh-mempengaruhi dan juga uatu pertanyaan, apakah setiap himpunan manusia dapat dinamakan kelompok sosial? Untuk itu, diperlukan beberapa persyaratan tertentu, antara lain;
1)adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan, 2) adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain, 3) adanya faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi yang sama, 4) berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku, 5) bersistem dan berproses.
Organisasi sosial adalah dimana terdapat suatu struktur organisasi dan suatu faktor, yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok-kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor-faktor itu yang terdiri dari dimana merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, ideologi yang sama, politik yang sama. Hal ini merupakan ikatan yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu.

B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah
1.Apakah yang dimaksud dengan organisasi sosial?
2.Apa sajakah unsur-unsur dalam organisasi sosial sebagai suatu asosiasi?
3.Apa sajakah jenis-jenis organisasi social sebagai suatu asosiasi?

BAB II
PEMBAHASAN


A.PENGERTIAN ORGANISASI SOSIAL

Secara garis besar pengertian organisasi social dikelompokkan ke dalam 2 pendekatan disiplin ilmu, antara lain:A. Pendekatan Antropologi Sosial, diantaranya dikemukakan oleh:
1.WHR Rivers (dalam Harsojo, 1977: 243) mengemukakan bahwa organisasi social adalah suatu proses yang menyebabkan individu disosialisasikan dalam kelompok. Ruang lingkup penyelidikan tentang organisasi social meliputi struktur dan fungsi dari suatu kelompok social.
2.Raymond Firth (dalam Harsojo, 244) dalam bukunya
Element of Social Organization menyatakan bahwa yang dimaksud organisasi adalah suatu proses social dan pengaturan aksi berturut-turut menyesuaikan diri dengan tujuan yang dipilih. Organisasi sosial adalah penyusunan dari hubungan/interaksi sosial yang dilakukan dengan jalan pemilihan dan penetapan.Berdasarkan pengertian tersebut, maka studi tentang organisasi sosial dalam antropologi sosial secara garis besar meliputi:
a.Penyelidikan organisasi sosial dengan menggunakan metode biografi, yaitu penyelidikan yang meneliti kejadian-kejadian khusus yang berhubungan dengan krisis-krisis kehidupan (rites of passage). Dalam pendekatan ini umur dalam arti bahwa jangka waktu hidup manusia itu mengikuti siklus biologi tertentu merupakan faktor yang menjadi landasan penyusunan organisasi sosial.
b.Penyelidikan organisasi social dengan menggunakan pendekatan yang berpusat pada hubungan antar individu dengan memakai metode genealogis. Dengan mempelajari hubungan antar individu yang khusus disebabkan kekerabatan, yang kemudian dapat dikembangkan pada studi tentang pola-pola social yang lebih besar. Dalam studi mengenai organisasi social seperti ini dapat diteliti tentang konsep perkawinan, keluarga dan system kekerabatan.
c.Penyelidikan organisasi social dengan menggunakan pendekatan yang perpusat pada lembaga-lembaga, sejauh manakah lapisan-lapisan social seperti kelas, kasta, rank dan bagaimana kepemimpinan dalam suatu masyarakat.

B.Pendekatan Sosiologi, diantaranya dikemukakan oleh:
1.Alvin L. Bertrand (1980: 25) mengemukakan pengertian organisasi social dalam arti luas adalah tingkah laku manusia yang berpola kompleks serta luas ruang lingkupnya di dalam setiap masyarakat. Organisasi social dalam arti khusus adalah tingkah laku dari para pelaku di dalam sub-sub unit masyarakat misalnya keluarga, bisnis dan sekolah.
2.Robin Williams (dalam Bertrand: 26) mengemukakan bahwa organisasi social menunjuk pada tindakan manusia yang saling memperhitungkan dalam arti saling ketergantungan. Ia selanjutnya menjelaskan bahwa pada saat individu melakukan interaksi berlangsung terus dalam jangka waktu tertentu, maka akan timbul pola-pola tingkah laku.
3.JBAF Maijor Polak (1985: 254) mengemukakan bahwa organisasi social dalam arti sebagai sebuah asosiasi adalah sekelompok manusia yang mempunyai tujuan tertentu, kepentingan tertentu, menyelenggarakan kegemaran tertentu atau minat-minat tertentu.
4.Soerjono Soekanto (1988: 107-108) mengemukakan organisasi social adalah kesatuan-kesatuan hidup atas dasar kepentingan yang sama dengan organisasi yang tetap sebagai sebuah asosiasi.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi social berdasarkan pendekatan sosiologi adalah organisasi social sebagai sebuah asosiasi, yaitu sekelompok manusia yang mempunyai tujuan, kepentingan, kegemaran, minat yang sama dan membentuk sebuah organisasi yang tetap.Semua manusia pada awalnya merupakan anggota kelompok sosial yang dinamakan keluarga . Walaupun anggota-anggota keluarga tadi selalu menyebar, pada waktu-waktu tertentu mereka pasti akan berkumpul. Suatu kelompok sosial cenderung untuk tidak menjadi kelompoknyang statis, tetapi selalu berkembang serta mengalami perubahan-perubahan, baik dalam aktivitas maupun bentuknya.Suatu aspek yang menarik dari kelompok sosial tersebut adalah bagaimana caranya mengendalikan anggota-anggotanya. Para sosiolog akan tertarik oleh cara-cara kelompok sosial tersebut dalam mengatur tindakan-tindakan anggota-anggotanya agar tercapai tata tertib didalam kelompok. Hal ini yang agaknya penting adalah bahwa kelompok tersebut merupakan tempat kekuatan-kekuatan sosial berhubungan, berkembang, mengalami disorganisasi, memegan peranan, dan selanjutnya.
Manusia mempunyai naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Hubungan yang berkesinambungan tersebut menghasilkan pola pergaulan yang dinamakan pola interaksi sosial. Pergaulan tersebut menghasilkan pandangan-pandangan mengenai kebaikan dan keburukan. Pandangan-pandangan tersebut merupakan nilai-nilai manusia, yang kemudian sangat berpengaruh terhadap cara dan pola berpikirnya.
Pola berpikir tertentu yang dianut seseorang akan mempengaruhi sikapnya. Sikap tersebut merupakan kecenderungan untuk berbuat atau tidak berbuat terhadap manusia, benda atau keadaan. Seseorang yang pola berpikirnya materialistik, misalnya mempunyai sikap tertentu terhadap pekerjaan tertentu. Maka dia akan memperhatikan pekerjaan yang menghasilkan materi yang banyak dan kurang memperhatikan kepuasan batiniah dalam mengerjakan pekerjaan tersebut. Sikap tersebut lazimnya membentuk perilaku tertentu, yang kemudian menjadikan pola perilaku berkesinambungan. Sikap materialistik, umpamanya, akan membentuk perilaku yang cenderung materialistik pula. Kalau pola perilaku tertentu sudah melembaga dan membudaya, gejala itu menjadi patokan perilaku yang pantas. Patokan perilaku yang pantas tersebut biasanya disebut norma atau kaidah. Perangkat kaidah-kaidah tertentu yang terdiri kaidah kepercayaan, kesusilaan, kesopanan dan hukum, kemudia menjadi patokan dalam interaksi sosial.

BAB III
PENUTUP


A.KESIMPULAN
1.Seorang sosiolog didalam menelaah masyarakat manusia akan banyak berhubungan dengan organisasi sosial,
2.Tipe-tipe organisasi sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa, sudut atau atas dasar berbagai kriteria atau ukuran. tipe-tipe kelompok sosial dapat dikategorikan dalam struktur sosial seperti: -) organisasi sosial dipandang dari sudut individu, -) in-group dan out-group, -) kelompok primer (primary group) dan kelompok skunder (secondary group), -) Paguyuban dan patembayan, -) formal group dan informal group, -) membership group dan reference group -) kelompok okupasional dan volunter dan, -) kelompok okupasional dan volunter.

B.SARAN
Diharapkan dengan selesainya makalah ini merupakan suatu sumber informasi dan kajian masalah kajian sosiologi dan khususnya masalah organisasi sosial dan kehidupan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Drs. 1989. Pengantar Sosiologi. Solo. Rhamadani Edisi Revisi.

Bertrad, Alvin L. Sosiologi. Surabaya. Pt. Bina Ilmu. 1980.

Faisal, Sanapiah, Drs. Kerangka Acuan, Metode Penelitian, Teori-teori tentang Sosialisasi Kepribadian dan Kebudayaan. Surabaya. Pt. Bina Ilmu. 1990.

Harsojo, Prof. Drs. 1977. Pengantar Antropologi. Bina Cipta. Jakarta

Polak, JBAF Maijor, Drs. Sosiologi Suatu Buku Pengantar Ringkas. PT Ichtiar Baru-Van Hoeve. Jakarta

Shanti Citta: Manusia Modern dalam kehidupan Spritual.
http://www.geogle.com.id. Artikel. Diakses 18 oktober 2008.

Soekanto, Soerjono. Sosialogi Suatu Pengantar. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada. 2006.

Suyanto. Profil Lembaga Sosial Dalam Usaha Meningkatkan Ketahanan

Sosial Melalui Sistem Jaminan Sosial Berbasiskan Komunitas Lokal
http://www.geogle.com.id
. Makalah . Diakses 18 oktober 2008.Sunarta, Drs. Sosiologi dan Antropologi.
Bandung. Epsilon Grup Bandung. 1987.

Minggu, 20 Februari 2011

tugas P.D.E

Nama : Dian chaerunisah
NPM : 31110954
Kelas: 1DB20




1.Font Courier new
adalah jenis huruf serif monospace slab dirancang untuk menyerupai output dari serangan-pada mesin tik. Desain jenis huruf Courier asli ditugaskan pada tahun 1950 oleh IBM untuk digunakan di mesin ketik, tetapi mereka tidak aman eksklusivitas hukum untuk tipografi dan segera menjadi font standar yang digunakan di seluruh industri mesin tik. Sebagai font monospace, itu baru-baru ini ditemukan menggunakan diperbaharui di dunia elektronik dalam situasi di mana kolom karakter harus konsisten disejajarkan. Contoh tulisannnya: COURIER NEW


2. Tahoma
Jenis huruf ini dirancang oleh Matthew Carter untuk Microsoft pada tahun 1996. Font Foundry yang menciptakan font ini adalah Carter & Cone. Jenis huruf ini digunkan di Windows 2000, Windows XP,dan Windows Server 2003 (sebagai pengganti MS Sans Serif) Dan juga dipakai di Sega’s Dreamcast dan Facebook. Contoh tulisannya: TAHOMA


3. Arial
Arial muncul ketika desktop computers telah dikembangkan oleh para perancang Microsoft pada tahun 1982. Arial diperkenalkan sebagai Truetype font pada tahun 1990 dan sebagai PostScript font pada tahun 1991. Arial sebagai TrueType font telah dipergunakan sebagai bagian dari Microsoft Windows sejak pengeluaran Windows 3.1 pada tahun 1992. contoh tulisannya: ARIAL
Arial mempunyai beberapa jenis yaitu:
Arial: Arial (Roman text weight), Arial Italic, Arial Bold, Arial Bold Italic, and Arial Unicode MS
Arial Black: Arial Black, Arial Black Italic.
Arial Narrow: Arial Narrow Regular, Arial Narrow Bold, Arial Narrow Italic, Arial Narrow Bold Italic.
Arial Rounded: Arial Rounded Bold.

Sabtu, 19 Februari 2011

Tugas P.D.E

1.Font Courier new
adalah jenis huruf serif monospace slab dirancang untuk menyerupai output dari serangan-pada mesin tik. Desain jenis huruf Courier asli ditugaskan pada tahun 1950 oleh IBM untuk digunakan di mesin ketik, tetapi mereka tidak aman eksklusivitas hukum untuk tipografi dan segera menjadi font standar yang digunakan di seluruh industri mesin tik. Sebagai font monospace, itu baru-baru ini ditemukan menggunakan diperbaharui di dunia elektronik dalam situasi di mana kolom karakter harus konsisten disejajarkan. Contoh tulisannnya: COURIER NEW


2. Tahoma
Jenis huruf ini dirancang oleh Matthew Carter untuk Microsoft pada tahun 1996. Font Foundry yang menciptakan font ini adalah Carter & Cone. Jenis huruf ini digunkan di Windows 2000, Windows XP,dan Windows Server 2003 (sebagai pengganti MS Sans Serif) Dan juga dipakai di Sega’s Dreamcast dan Facebook. Contoh tulisannya: TAHOMA


3. Arial
Arial muncul ketika desktop computers telah dikembangkan oleh para perancang Microsoft pada tahun 1982. Arial diperkenalkan sebagai Truetype font pada tahun 1990 dan sebagai PostScript font pada tahun 1991. Arial sebagai TrueType font telah dipergunakan sebagai bagian dari Microsoft Windows sejak pengeluaran Windows 3.1 pada tahun 1992. contoh tulisannya: ARIAL
Arial mempunyai beberapa jenis yaitu:
Arial: Arial (Roman text weight), Arial Italic, Arial Bold, Arial Bold Italic, and Arial Unicode MS
Arial Black: Arial Black, Arial Black Italic.
Arial Narrow: Arial Narrow Regular, Arial Narrow Bold, Arial Narrow Italic, Arial Narrow Bold Italic.
Arial Rounded: Arial Rounded Bold.

Rabu, 02 Februari 2011

Foto Bentuk crop circle atau Jejak UFO Di Yogyakarta








Bentuk geometris aneh yang terbentuk di areal persawahan daerah Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, Minggu (23/1/2011), membawa berkah untuk Yudi (20). Foto milik pemuda yang pertama kali melihat munculnya pola aneh di areal persawahan itu, laris manis dibeli pengunjung yang datang.

"Saya tadi siang ambil foto-foto ini dengan menggunakan HP. Saya sampai memanjat pohon dan menara sutet untuk motret. Buat yang mau, saya jual Rp 2.000 per foto," kata Yudi, saat ditemui di kampung itu, Senin (24/1/2011) dini hari.

Orang yang menginginkan foto-foto dari Yudi, tinggal mengaktifkan bluetooth untuk mentransfer dari HP. Setelah foto tertransfer, sang pengunjung langsung membayarnya. Sampai Senin (24/1/2011) dinihari , Yudi mengaku sudah mendapatkan Rp 200 ribu. "Itung-itung buat beli rokok dan uang lelah saya manjat pohon," ucapnya sambil tertawa.

Pola berbentuk lingkaran di sawah tersebut biasa disebut crop circle. Fenomena tersebut selama ini dikait-kaitkan dengan kehadiran UFO (unidentified flying object) dan alien.

Lokasi Jejak UFO
Lingkaran-lingkaran aneh yang muncul di areal persawahan daerah Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menarik perhatian warga dan menjadi tontonan banyak orang sejak Minggu (23/1/2011) pagi. Bagaimana tidak menarik, pola lingkaran berdiameter sekitar 60 meter itu mirip crop circle yang biasa dihubung-hubungkan dengan unidentified flying object (UFO) dan alien. Tentu sayang untuk dilewatkan.

Saat ini, di sekeliling pola lingkaran tersebut dipasangi batas dari tali plastik yang diikatkan pada bambu. "Biar orang yang menonton tidak turun ke sawah. Nanti padi-padi yang masih berdiri bisa rusak karena diinjak-injak," kata Jumadi, yang sawahnya terkena pola lingkaran.

Lokasi tersebut agak jauh dari perkampungan warga. Rumah terdekat adalah milik Basori (41), yang berada di sekitar 50 meter arah utara areal persawahan itu. Selain itu, ada rumah Yudi (20), yang tepat berhadapan dengan rumah Basori.

Untuk mencapai lokasi pola lingkaran tersebut, Anda bisa melewati Bandara Internasional Adisucipto ke arah timur. Sampai di percetakan Kedaulatan Rakyat, balik arah ke barat. Kemudian di pertigaan Kalitirto, Berbah, menuju ke selatan.

Sesampainya Anda di pertigaan Kalitirto, belok ke arah timur. Sekitar 6 kilometer Anda akan sampai di jalan alternatif Yogyakarta-Prambanan. Di Desa Jogotirto inilah Anda dapat dengan mudah menemukan fenomena pola lingkaran yang sering dikaitkan dengan kedatangan UFO.

Selain itu, untuk ke lokasi itu juga bisa ditempuh dari arah Piyungan, Bantul. Dari pertigaan SPBU Payak di Jalan Wonosari belok ke utara. Sekitar 1 kilometer dari pertigaan tersebut, Anda akan sampai di lokasi. Letaknya persis di tepi jalan alternatif Yogyakarta-Prambanan




Bisa Buatan Alien Atau Manusia
Crop circle selama ini sering ditemui di berbagai negara. Laporan-laporan mencengangkan sering disampaikan dari daerah Amerika Latin. Ukurannya bisa sangat besar mencapai puluhan hingga ratusan meter.

"Dengan ukurannya yang sangat besar sulit dibilang kalau bentuk-bentuk raksasa semacam itu dibuat manusia. Jadi bisa diambil kesimpulan, ada makhluk lain yang membuatnya," kata Dudi Sudibyo, pengamat penerbangan yang juga pemerhati UFO.

Meski demikian, ia tak memungkiri bahwa crop circle bisa jadi juga dibuat manusia. Apalagi, yang di Yogyakarta ukurannya tidak sebesar crop circle di Amerika Latin yang ukurannya mencapai puluhan hingga ratusan meter.

"Pendekatan ilmiah tetap harus dikedepankan. Saya kira masyarakat tak bisa mengabaikannya begitu saja. Perlu diteliti lebih lanjut," kata Dudi.

Ia mengatakan, pihak-pihak yang tertarik meneliti sebaiknya segera mendokumentasikannya seperti mengambil gambar secara rinci, mengukur dimensinya, termasuk menginvestigasi bagaimana crop circle itu dapat muncul di lokasi tersebut.

Ada sejumlah ahli yang sebelumnya telah mencoba merekonstruksi pembuatan crop circle tersebut. Menurutnya, hal itu memang bukan hal mustahil meskipun harus dengan perhitungan matematika yang cermat.

Namun, sampai sekarang crop circle yang pernah ditemukan tetap saja menjadi misteri karena tak ada yang mengaku membuatnya. Nah, bagaimana dengan crop circle di Yogyakarta, akankah tetap menjadi misteri?


Akibat Angin
"Angin lesus yang menyebabkan pola itu terbentuk," kata Misran (44) berargumen. Ia mengisahkan, kemarin ia baru mengikuti sosialisasi pertanian dan muncul banyak wacana, termasuk soal pembentukan angin lesus.

Tak hanya berhenti di situ, Misran menguatkan argumentasinya dengan menyebut bahwa angin lesus itu merupakan tanda yang dikirimkan tuhan. "Para tetua desa menafsirkan kejadian itu karena angin lesus winasis," ujarnya sambil menyeruput kopi.

Beberapa warga yang antusias mendengar analisis Misran semakin tertarik dengan cerita yang disampaikan, apalagi saat ia panjang lebar mengisahkan soal angin winasis itu.

"Pola yang muncul akibat angin winasis merupakan tanda dari Tuhan," katanya. Misran tidak menyebut tanda apa yang dimaksud. (Tribun Jogja/Diaz R dan Hendy K)